Senin, 17 Maret 2014

CARA MENGHILANGKAN BAU KOTORAN SAPI

PENDAHULUAN

bau kotoran sapi
Bau kotoran sapi sangat berpotensi tinggi untuk mengundang kehadiran lalat. Dan keberadaan lalat di sekitar area perkandangan bisa membawa banyak masalah apabila tidak segera ditangani serius. Berikut ini adalah uraian mengenai cara menghilangkan bau kotoran sapi. Sehingga kondisi kandang sapi menjadi lebih bersih, lebih sehat dan sangat kondusif untuk mencapai hasil panen maksimal dari aktivitas budidaya sapi yang Anda kerjakan.
Artikel ini dapat juga di baca di : NaturalNusantara.org

Lalat adalah serangga yang termasuk dalam ordo diphtera, dengan sepasang sayap berbentuk membran. Lalat merupakan salah satu species yang berperan dalam masalah kesehatan baik hewan ataupun manusia. Pada manusia, lalat menyebabkan penularan penyakit saluran pencernaan seperti: kolera, typhus, disentri, dan lain lain.

Pada hewan ternak, seperti halnya sapi, ternyata lalat juga sangat merugikan. Jika ada sapi yang terluka, lalat akan segera hinggap dan menginvestasi larva ke dalam luka tersebut. Akibatnya, sapi akan terserang penyakit Myasis. Selama periode tertentu, larva yang telah ditanamkan oleh lalat tersebut akan memakan jaringan hidup maupun jaringan mati dari daging, bahan-bahan cairan tubuh atau makanan yang ditelan oleh sapi.

Akibatnya, sapi akan menampakkan gejala-gejala sebagai berikut :
  • Lesu.
  • Nafsu makan kurang.
  • Bobot badan menurun cepat.
  • Selalu gelisah.
Jika tidak segera ditangani, maka peternak sapi akan  mengalami kerugian yang cukup besar sebagai  akibat dari penyakit myasis yang ada pada sapi tersebut, seperti :
  • Terjadi malnutrisi.
  • Produksi susu dan daging turun.
  • Kematian sapi.
Di seluruh dunia, jumlah spesies lalat  cukup banyak, yaitu antara 60.000 – 100.000 spesies lalat. Tetapi tidak semua berbahaya bagi kesehatan ternak dan manusia. Namun yang pasti hampir semua bagian tubuh lalat dapat menularkan penyakit, seperti : bulu badan, bulu pada anggota gerak, muntahan serta kotorannya.

Siklus Hidup Lalat

Pada umumnya siklus hidup lalat melalui 4 stadium, yaitu : telur -> larva -> pupa-> lalat dewasa. Pada beberapa jenis lalat, telur-telur tetap berada dalam tubuh lalat dewasa sampai menetap dan baru kemudian dilahirkan larva. Lamanya siklus hidup dan kebiasaan tempat bertelur bisa berbeda antara satu jenis lalat dengan jenis lalat lainnya. Demikian pula terdapat perbedaan-perbedaan dalam hal suhu dan tempat hidup untuk masing-masing jenis lalat.

Jenis-jenis lalat

  • Lalat rumah (Musca domestica). Ini jenis lalat yang paling banyak terdapat di antara jenis-jenis lalat rumah. Lalat ini paling sering menyebabkan berbagai penyakit. Lalat rumah sangat menyukai tempat sampah, kotoran kuda, kotoran babi, kotoran burung dan kotoran manusia karena lembab, hangat dan mengandung banyak makanan untuk larva-larva-nya. Daya jelajah lalat rumah bisa mencapai jarak 15 km dalam waktu 24 jam. Sebagian besar tetap berada dalam jarak 1,5 km di sekitar tempat pembiakannya, tetapi beberapa bisa sampai sejauh 50 km.

  • Lalat rumah kecil (jenis Fannia). Lalat  ini menyerupai lalat rumah biasa, tetapi memiliki ukuran tubuh lebih kecil dan mempunyai kebiasaan untuk menggigit. Mereka berkembang biak di kotoran manusia dan hewan. Terkadang juga di bagian-bagian tumbuhan yang membusuk, misalnya di tumpukan rumput yang membusuk. Jenis lalat ini tidak berperan dalam penularan penyakit pada manusia tetapi dapat memindahkan penyakit-penyakit pada hewan.

  • Bottle flies dan Blow flies. Jenis lalat ini meletakkan telur-telur mereka pada daging, contohnya adalah : Black blowfly (jenis Phormia), Green dan bonze bottle flies (jenis phaenicia dsb), Blue bottle flies (jenis Cynomyopsis dan Calliphora). Jenis ini berkembang biak pada tubuh hewan yang membusuk atau bertelur di tumbuhan-tumbuhan jika  tidak ada daging hewan. Larva dari lalat jenis ini menyebabkan myasis pada binatang dan manusia..

  • Lalat daging (Genus Sarcophaga). Lalat ini termasuk dalam genus Sarcophaga, artinya pemakan daging. Berukuran cukup besar dan terdapat bintik pada ujung badan mereka. Larva lalat ini hidup dalam daging, tetapi juga berkembang biak pada kotoran hewan. Jenis ini juga menyebabkan myiasis pada manusia.

Melihat efek yang ditimbulkan maka keberadaan lalat memang sangat merugikan. Oleh karena itu sebisa mungkin lalat memang harus dilenyapkan dari lingkungan sekitar. Ada banyak cara untuk membasmi lalat yaitu :
  • Menghilangkan tempat-tempat yang menjadi media berkembang biak lalat, dengan cara menjaga kebersihan serta menutup tempat pembuangan sampah agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan lalat.
  • Melindungi makanan terhadap kontaminasi oleh lalat.
  • Membasmi larva lalat dengan cara selalu membersihkan kandang hewan ternak.
  • Membasmi lalat dewasa dengan cara melakukan penyemprotan insektisida atau menyebarkan obat pembasmi lalat.

Pembersihan Kandang

Apabila saat ini Anda melihat banyak sekali lalat berada di sekitar kandang ternak Anda, khususnya ternak sapi. Maka selain menjaga kebersihan dan melakukan tindakan-tindakan pengendalian seperti di atas, Anda juga bisa melakukan tips berikut untuk mengatasi keberadaan lalat di kandang ternak sapi. Salah satunya adalah dengan penggunaan nutrisi atau suplemen pakan ternak produksi PT. Natural Nusantara (NASA), yaitu Viterna Plus.

Viterna Plus adalah nutrisi organik yang terbuat dari 100% bahan alam yang sangat bermanfaat untuk mendukung keberhasilan peternakan, termasuk budidaya ternak sapi. Dengan penambahan nutrisi Viterna Plus pada asupan pakan komboran konsentrat, maka akan sangat membantu mengoptimalkan sistem kerja pencernaan sapi.

Hasilnya kotoran sapi akan menjadi lebih halus sehingga area kandang menjadi lebih mudah dibersihkan. Dan lagi bau kotoran sapi yang dihasilkan juga menjadi jauh berkurang. Bahkan kotoran sapi cenderung tidak berbau. Dengan demikian tentunya akan mengurangi kehadiran lalat yang seringkali datang menyerbu area kandang peternakan sapi.

Bagi Anda yang saat ini mengalami serangan lalat yang tinggi di area kandang peternakan sapi, segera gunakan Viterna Plus. Selain membuat kotoran menjadi tidak lagi berbau, penggunaan Viterna Plus juga sangat membantu mempercepat penggemukan sapi.