PERAN VITERNA MENCEGAH GANGGUAN PERNAFASAN PADA AYAM
Artikel ini dapat juga di baca di NaturalNusantara.org
Pendahuluan
Perkembangan peternakan ayam broiler di Indonesia sangat luar biasa, hal ini terkait dengan semakin tingginya permintaan daging ayam untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Kebutuhan daging ayam ras broiler (ayam pedaging) cenderung meningkat setiap tahun.Peningkatan kebutuhan ini sejalan dengan situasi perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh. Konsumsi ayam ras pada tahun 2013 ini mencapai 2,2 miliar ekor. Jumlah tersebut naik 15,79% dibandingkan konsumsi ayam ras sepanjang 2012 sebanyak 1,9 juta miliar ekor (Kontan, 2013).
Inilah potensi besar peternakan ayam broiler di Indonesia yang sangat diminati oleh masyarakat hingga saat ini.
Dari potensi yang luar biasa tersebut, hal yang masih menjadi kendala atau tantangan bagi peternak ayam broiler adalah serangan penyakit yang cukup sering pada ayam yang dianggap paling baik produktivitas sebagai ternak penghasil daging. Salah satu yang sering menyerang ayam broiler adalah penyakit pernafasan. Beberapa penyakit yang muncul dari gangguan pernafasan seperti CRD, Korisa, ND, AI dan IB.
Tetapi penyebab gangguan pernafasan pada ayam bisa disebabkan 2 hal yaitu faktor non infeksius dan faktor infeksius (Medion, 2013). Faktor non infeksius seperti sirkulasi udara dalam kandang yang tidak lancar, kepadatan ayam yang terlalu tinggi, jarak antar kandang terlalu dekat, kandang terlalu dekat dengan tebing atau telalu banyak pepohonan sehingga mengakibatkan pembuangan udara kotor dan gas-gas beracun seperti amonia menjadi terhambat.
Selain itu faktor non infeksius pada gangguan pernafasan bisa disebabkan karena pakan yang diberikan ke ayam tidak seimbang, terutama kadar protein dan garam. Kadar protein dan garam yang tinggi pada pakan serta litter atau alas kandang yang terlalu basah memacu munculnya gas amonia yang akan mengganggu pernafasan ayam. Sedangkan gangguan pernafasan yang disebabkan oleh faktor infeksius terdiri dari serangan virus (ND, AI, IB dan ILT), bakteri (CRD, Korisa) maupun jamur Aspergillosis sp. (Medion, 2013).
Untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit-penyakit pernafasan tersebut, maka perlu dilakukan beberapa hal yaitu :
1) Menciptakan kondisi kandang dan sekitarnya yang nyaman, seperti mengatur kelancaran sirkulasi udara sehingga gas amonia dalam kandang dapat dikurangi, menambahkan kipas angin atau blower untuk membantu sirkulasi udara.
2) Melaksanakan program vaksinasi secara teratur sesuai jadwal.
3) Memberikan multivitamin dari NASA yaitu VITERNA setiap harinya pada air minum, VITERNA mengandung vitamin dan mineral lengkap untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam sehingga tidak mudah terserang oleh penyakit.
4) Upayakan kandang penyimpan pakan tidak terlalu lembab.
5) Menerapakan program biosecurity yaitu pelaksanaan sanitasi dan desinfeksi secara rutin.
6) bila ada ayam yang sudah terindikasi terkena penyakit pernafasan segera dipisahkan dari ayam yang lain dan dimasukkan ke dalam kandang isolasi (Medion, 2013)
Penulis: TS Peternakan NASA