PERIKANAN ORGANIK DENGAN TEKNIK GANTI AIR YANG TEPAT
Pendahuluan
Perikanan organik merupakan trend yang semakin menjadi tuntutan untuk menghasilkan produk perikanan yang aman, sehat, bergizi dan tetap menjamin kelestarian lahan budidaya. Untuk itu diperlukan sarana produksi yang ramah lingkungan dan cara budidaya perikanan yang benar.Salah satu hal yang harus diperhatikan untuk berbudidaya yang benar adalah harus mengetahuiteknik pergantian air yang tepat.
Pergantian air kolam diperlukan jika memang harus ganti air, artinya kita melakukan ganti air jika memang kondisi air pada saat itu mengharuskan untuk diganti. Air yang berkualitas jelek disebabkan oleh penumpukan hasil penguraian bahan organik yang masuk ke kolam. Bahan organik tersebut berupa kotoran ikan, ikan yang mati, pakan yang tidak termakan, plankton yang mati dan tumbuh-tumbuhan air yang mati jika ada.
Ciri-ciri air yang jelek adalah sebagai berikut :
- Air berbusa, hal ini menunjukkan sudah tingginya timbunan bahan organik yang ada di kolam, sehingga harus dibuang. Karena timbunan bahan organik tersebut berada di dasar kolam, maka yang harus dibuang adalah air bagian bawah tersebut. Pada kolam tanah sebisa mungkin dibuat saluran pembuangan di bagian tengah yang memungkinkan bisa membuang timbunan bahan organik di dasar kolam. Jika tidak bisa membuat saluran pembuangan tersebut, pembuangan bisa dilakukan dengan pompa penyedot air. Pada kolam bak juga harus dibuat konstruksi berupa saluran pembuangan air bagian bawah.
- Air kotor, meterial yang mengkotori air kolam bisa mengganggu kehidupan ikan atau udang, sehingga harus dibuang dan airnya diganti yang baru.
- Air pekat, yang dimaksud dengan air pekat adalah jika air sudah penuh dengan bahan-bahan yang terlarut, misalnya lumpur, material pencemar lain dari luar.
Jika kita bisa menjaga kualitas air selalu baik selama proses budidaya maka kita bisa tidak melakukan ganti air selama budidaya. Pemakaian pupuk organik TON dan pemakaian probiotik yang tepat akan selalu menjaga kualitas air budidaya, sehingga bisa meningkatkan tingkat keberhasilan budidaya.
Hal ini sudah terbukti di beberapa daerah yang menggunakan produk TON, misalnya di Kendal, Gresik, untuk tambak udang dan bendeng dan di Jogja untuk budidaya lele.
Mari kita galakkan budidaya perikanan yang ramah lingkungan atau perikanan organik.